Deislamisasi adalah program Zionis internasional untuk menghancurkan Islam, baik di dunia maupun di Indonesia. Program deislamisasi pun banyak bentuknya, bahkan tanpa disadari menjadi program Pemerintah Indonesia.
Islam Nusantara dan Program Keluarga Berencana juga dinilai menjadi bagian dari deislamisasi yang digulirkan Zionis Internasional.
Hal itu dikatakan oleh tokoh nasional, Abdullah Hehamahua, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi tahun 2005-2013, dalam Kajian Jumatan Fiqh Sisosial bertema “Deislamisasi, Akankah Berulang? Catatan Seputar Pilkada DKI” di Masjid Al Furqon, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Jl. Kramat Raya 45, Senen Jakarta Pusat, Jumat malam (10/02).
“Salah satu target deislamisasi adalah menjauhkan umat Islam dari aqidahnya. Karena itu digulirkan slogan seperti pluralisme dan ada Islam Nusantara,” ungkapnya, Jumat.
“Islam Nusantara berpendapat bahwa siapa pun yang memberi banyak manfaat akan masuk surga. Padahal sebenarnya hanya pemeluk agama Islam lah yang berhak masuk Surga. Pemahaman seperti Ini lah yang menjauhkan umat Islam dari aqidahnya yang terpenting,” lanjutnya.
Sedangkan program pemerintah membatasi populasi dengan menggulirkan program Keluarga Berencana (KB), menurutnya termasuk dari bagian deislamisasi. Karena, dari KB itu ditanamkan pemahaman bahwa memperoleh keturunan mutlak kehendak wanita.
“Tergantung istri lah anak itu bisa hadir, jika tidak mau maka tidak hadir, dengan cara minum obat lah, atau dengan operasi. Padahal Allah lah yang menghendaki hal itu terjadi atau tidak,” ungkapnya.
Menurutnya, program KB juga untuk melemahkan umat Islam. Saat ini, jelasnya, populasi umat Islam hanya 85% sedangkan saat Indonesia merdeka populasi umat Islam mencapai 99%.
“Sekarang yang 85% saja mereka (musuh) sudah berani menginjak-injak umat Islam, bagaimana nanti ketika 2050, mungkin kita hanya 50% sedangkan setengahnya adalah umat Kristiani atau non Islam lainnya, jangan sampai itu terjadi dan kita diremehkan lagi,.!” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Hunef Ibrahim
Islam Nusantara dan Program Keluarga Berencana juga dinilai menjadi bagian dari deislamisasi yang digulirkan Zionis Internasional.
Hal itu dikatakan oleh tokoh nasional, Abdullah Hehamahua, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi tahun 2005-2013, dalam Kajian Jumatan Fiqh Sisosial bertema “Deislamisasi, Akankah Berulang? Catatan Seputar Pilkada DKI” di Masjid Al Furqon, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Jl. Kramat Raya 45, Senen Jakarta Pusat, Jumat malam (10/02).
“Salah satu target deislamisasi adalah menjauhkan umat Islam dari aqidahnya. Karena itu digulirkan slogan seperti pluralisme dan ada Islam Nusantara,” ungkapnya, Jumat.
“Islam Nusantara berpendapat bahwa siapa pun yang memberi banyak manfaat akan masuk surga. Padahal sebenarnya hanya pemeluk agama Islam lah yang berhak masuk Surga. Pemahaman seperti Ini lah yang menjauhkan umat Islam dari aqidahnya yang terpenting,” lanjutnya.
Sedangkan program pemerintah membatasi populasi dengan menggulirkan program Keluarga Berencana (KB), menurutnya termasuk dari bagian deislamisasi. Karena, dari KB itu ditanamkan pemahaman bahwa memperoleh keturunan mutlak kehendak wanita.
“Tergantung istri lah anak itu bisa hadir, jika tidak mau maka tidak hadir, dengan cara minum obat lah, atau dengan operasi. Padahal Allah lah yang menghendaki hal itu terjadi atau tidak,” ungkapnya.
Menurutnya, program KB juga untuk melemahkan umat Islam. Saat ini, jelasnya, populasi umat Islam hanya 85% sedangkan saat Indonesia merdeka populasi umat Islam mencapai 99%.
“Sekarang yang 85% saja mereka (musuh) sudah berani menginjak-injak umat Islam, bagaimana nanti ketika 2050, mungkin kita hanya 50% sedangkan setengahnya adalah umat Kristiani atau non Islam lainnya, jangan sampai itu terjadi dan kita diremehkan lagi,.!” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Hunef Ibrahim
Post A Comment:
0 comments: