Mayoritas ulama dan tokoh Islam menilai istilah ‘Islam Nusantara’ masih belum jelas definisinya. Salah satunya adalah Ketua PP Pemuda Persatuan Islam (PERSIS) Ustadz Tiar Anwar Bachtiar.

Menurutnya, kalau Islam Nusantara memposisikan diri berbeda dengan Arab. Justeru, atribut pengusung konsep Islam Nusantara sangat identik dengan Arab.

Sebagaimana diketahui, ide Islam Nusantara dimunculkan sebagai antitesa Islam Arab yang ditudung sarat konflik dan kekerasan

“Kalau yang dia maksud Islam Nusantara itu adalah Islam yang bukan Arab. Dan diminta contoh, misalkan praktek yang dilakukan oleh NU. NU itu contoh Arabisasi yang sangat baik. Organisasi NU yang dianggap bagian dari Islam Nusantara dari namanya saja sudah Arab, Nahdlatul Ulama,” kata Tiar kepada Kiblat.net melalui sambungan telepon, pada Kamis (19/6).

Lebih dari itu, nama-nama ulama dan Kiyai di basis NU di Jawa Timur semua menggunakan istilah Arab. Menurut dia, tidak ada Kiyai NU yang menggunakan nama Jawa. Kemudian, penggunaan istilah-istilah dan nama oleh Pesantren juga hampir semuanya berbahasa Arab.

“Jadi saya kira, istilah Islam Nusantara yang dicetus Said Aqil itu absurd. Definisinya tidak jelas, yang dimaksud Islam Nusantara itu apa? Jadi, dari segi definisinya sudah tidak jelas,” ujar peneliti INSISTS ini.



Reporter: Bilal Muhammad

Editor: Fajar Shadiq
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: